Assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Disini
saya akan menceritakan tentang sejarah kota plaju Palembang.
Plaju adalah sebuah kecamatan di Kota Palembang, Sumatera
Selatan, Indonesia. Di daerah plaju terdapat kilang minyak pertamina yaitu
Pertamina Rifnery unit III, plaju sendiri memiliki beberapa pemukiman etnis
arab kampung al-munawar dan kampung assegaf. Daerah plaju memiliki luas 15,17km
dan kepadatannya 6.324,98 jiwa/km, dan memiliki 7 (tujuh) kelurahan di kawasan
plaju. Daerah plaju ini dikenal dengan kawasan pertamina, karena adanya kilang
minyak di dalamnya. Menurut sejarahnya, kilang plaju didirikan oleh BPM dan
beroperasi pada tahun 1904 dalam masa penjajahan Belanda. Bahan baku crude
berasal dari lapangan sekitar palembang atau sekitar prabumulih dan jambi.
Dulunya plaju disebut kota minyak, menjadi titik penting
selama perang kemerdekaan dan wajib dikuasai bagi setiap tentara, penduduk
maupun pejuang. Karena kawasan plaju menjadi pusat bahan bakar untuk
kepentingan transportasi kendaraan perang. Sebagai akibat serbuan Belanda dalam
agresi I Belanda pada tahun 1947, wilayah indonesia terpecah menjadi dua daerah
kekuasaan, yaitu daerah kekuasaan republik indonesia san daerah penduduk
belanda. Agresi II Belanda tahun 1948 pada masa itu, kilang plaju dan sungai
gerong telat di rebut oleh Belanda dalam perang Lima Hari Lima Malam di sekitar
palembang. Sampai akhir tahun 1966 kegiatan kilang plaju dilaksanakan oleh PT
Shell, walaupun pada ssat itu kedaulatan Republik Indonesia sudah di akui
dunia.
Baru setelah itu kilang dan semua asetnya termasuk perumahan,
sekolah, rumah sakit dan lainnya kembali menjadi milik bangsa indonesia yang
dialokasikan pada pertamina dan seterusnya sampai pertamina (persero) saat ini.
Plaju adalah tempat bersejarah dan kita sebagai generasi muda kota palembang, haruslah
melek. Bahwa plaju ini merupakan saksi bisu perebutan kemerdekaan dari tangan
penjajah baik Belanda, Jepang maupun NICA.
Terimaksih
sudah membaca semoga bermanfaat:)
Wasalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar